Kamis, 21 November 2013

Profil Desa Wisata Tanjung - Yogyakarta




Profil Desa Wisata Tanjung
Desa Donoharjo, Kecamatan Ngaglik,
Kabupaten Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta


Alamat : Tanjung, Donoharjo, Ngaglik, Sleman,
      D I Yogyakarta 55581
                Telp. (+62) 081229209872, 08156700291
                Email : desawisatatanjung@yahoo.com


LETAK GEOGRAFIS DESA WISATA TANJUNG

Desa Wisata Tanjung merupakan suatu desa wisata yang meliputi 3 padukuhan dalam wilayah Desa Donoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman,  Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu Padukuhan Banteran, Padukuhan Panasan, dan Padukuhan Bantarjo. Secara geografis terletak di antara Gunung Merapi dengan Kota Yogyakarta, berjarak lebih kurang 10 km ke arah utara dari Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, atau sekitar 25 km ke arah selatan dari puncak Gunung Merapi.



KONDISI SOSIAL BUDAYA
Sebagaimana halnya dengan wilayah lain di Kabupaten Sleman, penduduk di Desa Wisata Tanjung sebagian besar juga merupakan petani atau buruh tani. Sebagian yang lain sebagai PNS, terutama Guru. Dengan demikian pola  kehidupan masyarakat agraris masih sangat kental dirasakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat di wilayah Desa Wisata Tanjung ini.
Jumlah penduduk yang tinggal di Desa Wisata Tanjung lebih kurang 1600 orang, menempati sejumlah 324 rumah. Tingkat pendidikan penduduk Tanjung sebagian besar SLTA, beberapa Perguruan Tinggi. Hanya sebagian kecil yang tidak mengenyam pendidikan (buta huruf) dan itupun merupakan generasi tua dari penduduk Tanjung. Untuk meningkatkan pendidikan, terutama bagi generasi yang sudah agak tua, telah dilakukan Kejar Paket A dan Kejar Paket B yang dihimpun dalam kegiatan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Ngudi Makmur.
Sifat kegotong royongan masih dijunjung tinggi oleh masyarakat Desa Tanjung. Hal ini akan sangat terasa terutama pada saat ada warga masyarakat yang sedang membangun atau merenovasi rumah, mempunyai hajatan, atau sedang ditimpa musibah. Masih dikenal istilah SAMBATAN (berasal dari kata SAMBAT yang berarti meminta tolong), dimana penduduk kampong beramai-ramai membangun / merenovasi rumah salah satu warga secara suka rela tanpa diberi upah dari kerja gotong royong tersebut. Demikian juga pada tiap hari Minggu dan menghadapi Hari Raya, masih sering dilakukan kerja bakti membersihkan lingkungan secara bergotong royong.

PEMBENTUKAN DESA WISATA
Pembentukan Desa Wisata Tanjung dilatarbelakangi pemikiran dan kenyataan bahwa para wisatawan yang berkunjung ke wilayah Yogyakarta sudah mulai bosan dengan visata konvensional yang selalu diajak ke Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Kraton Yogyakarta. Dengan hanya mengandalkan obyek wisata konvensional tersebut,  masa tinggal para wisatawan di Ygyakarta juga relatif singkat, hanya sekitar 3 hari. Untuk itu perlu dicari terobosan baru untuk mengatasi permasalahan di atas. Salah satu alternatifnya adalah dengan melakukan wisata pedesaan, dimana para wisatawan diajak untuk menghayati pola kehidupan masyarakat pedesaan yang aman, tentram, dan damai, jauh dari segala kesibukan yang melelahkan. Para wisatawan juga diajak untuk hidup bersama dengan masyarakat yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai kehidupan yang luhur, seperti keramahan, gotong royong, tolong menolong, keuletan, serta kehidupan yang harmonis dengan alam sekitarnya.
Desa Tanjung sebagai sebuah desa yang memiliki monument budaya berupa Joglo Tanjung dan pola kehidupan masyarakatnya yang masih tradisional, menyambut baik keinginan pihak Pemerintah dalam hal ini Sub Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, bersama dengan beberapa pelaku wisata Jogjakarta, untuk menjadikan Desa Tanjung menjadi salah satu Desa Wisata. Kesediaan ini juga dilatarbelakangi kesadaran bahwa sudah selayaknya rejeki pariwisata tidak hanya dinikmati oleh orang-orang yang berpunya saja, namun masyarakat dusun juga dapat menikmatinya sekaligus sebagai upaya untuk melestarikan adat istiadat yang luhur warisan nenek moyang kita.
Sebagai tindak lanjut dari kesediaan itu, maka disusunlah panitia persiapan pembentukan Desa Wisata Tanjung. Hingga akhirnya pada tanggal 1 Juli 2001, secara resmi dicanangkan Desa Wisata Tanjung dengan ditandai pemukulan kentongan besar oleh salah satu turis mancanegara diikuti oleh turis-turis mancanegara lainnya dan seluruh  hadirin dengan memukul kentongan kecil. Pencanangan Desa Wisata ini  juga dihadiri oleh Asisten Menteri Pariwisata dan Kebudayaan Republik Indonesia, pejabat-pejabat Dinas Pariwisata Propinsi D I Yogyakarta dan Kabupaten Sleman, serta beberapa biro perjalanan (travel Agent) yang ada di Yogyakarta dan sekitarnya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar